Jumat, 31 Mei 2013

hubungan buton dan soekarno

Perjanjian Sultan Buton, Soekarno, dan Wilhelmina

Waondo Wolio Peninggalan Belanda
 


















Situs bangunan Tua Waondo Wolio adalah peninggalan Belanda. Di dalamnya terdapat 4 ruangan plus 1 ruangan untuk kamar mandi, dan di bagian belakang bangunan memiliki satu ruang dapur, 13 anak tangga, satu sumur, satu meja dan terdapat dua buah tungku. 




Bangunan tua Waondo Wolio dibangun sejak masa Penjajahan Belanda. Ketika itu terjadi kerja sama antara Kesultanan Buton dengan pihak Belanda. Selain kerja sama pihak Belanda dan Kesultanan Buton juga melakukun perjanjian rahasia internasional di atas kapal Karel Dorman antara utusan khusus ratu Belanda Wilhelmina dengan utusan khusus Presiden Soekarno dan Sultan Buton Falihi atau Oputa Yii Ba’adia.

Tambahnya, Adapun isi perjanjian rahasia yang berlangsung diatas Kapal Karel Dorman tahun 1948 meliputi pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh pemerintahan Kerajaan Belanda, simbol janji berupa pengakuan harus dilakukan di Belanda antara utusan Presiden Soekarno dan utusan Kerajaan Belanda. Pengakuan Kedaulatan Irian Barat sebagai daerah kekuasaan Pemerintah Republik Indonesia. Simbol janji berupa sepasang kambing warna putih jantan dan betina. Pengakuan akan membangun Buton menjadi suatu negeri yang penuh cahaya (negeri makmur dan sentosa ). Simbol janji, berupabuah alat janji (dalam tulisan tidak disebutkan).

Bangunan tua yang terdapat di Desa Waondo Wolio Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton merupakan salah satu peninggalan Belanda yang terletak di ujung kampung sekitar ± 3,8 Km dari rumah penduduk.

2 komentar:

  1. memang benar dan yang agak sulit untuk di masa yang akan datang, akan muncul pertanyaan seputar tiga alat janji yang tidak disebutkan di atas terhadap generasi buton. menurut pendengaran saya hal tersebut akan dijumpai oleh generasi buton masa depan, dimana menurut orang tua buton setempat tiga buah alat janji yang dirahasiakan itu lebih baik diketahui dari pada tidak diketahui. mengenai sanksinya para tetua tidak menjelaskankan secara rinci, namun lebih baik diketahui daripada tidak...

    BalasHapus
  2. selanjutnya menurut pendengaran saya, kalau pada saatnya pertanyaan seputar tiga buah alat janji yang dirahasiakan itu akan muncul, maka bagi orang buton yang ada di pulau buton tidak menjadi masalah karena masih banyak para tetua yang mengetahui tentang hal itu, akan tetapi kalau orang buton yang ada di luar tanah buton akan menjadi masalah, sebab kalau di suatu daerah/kampung masih ada yang mengetahui itu masih bagus tpi kalau tidak maka akan ditelusuri dari orang perorang atau dari rumah ke rumah...maka berdasarkan hal itu saya menghimbau hal ini perlu di cari solusinya atau sejarahnya terutama bagi generasi muda buton sebelum semuanya terlambat, lebih baik mengetahuinya dari sekarang dari pada penyesalan akan muncul di kemudian hari...

    BalasHapus